Ketungau Hulu -sumatraline.com- Respon cepat Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/YS berhasil menyelamatkan nyawa Markus yang terluka cukup parah akibat terkena mesin gerinda di paha bagian kanan.
Pria 32 tahun ini mendapat luka serius saat bekerja di Desa Empaung, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Dengan ditandu enam personel Satgas Yonif 133/YS dari Pos Komando Kompi Nanga Bayan, Markus dievakuasi menuju Poskesdes Nanga Bayan untuk mendapatkan penanganan medis.
Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/YS, Letkol Inf Hendra Cipta, SSos, dari Ketungau Hulu, Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (30/6/2020).
Dijelaskan Dansatgas, proses evakuasi Markus dari Desa Empaung menuju Desa Nanga Bayan, dipimpin langsung Komandan SSK III, Lettu Inf Liber Sirait.
"Selain enam personel Satgas, proses mengevakuasi Markus juga ikut dibantu sejumlah warga setempat," ucap Dansatgas.
Setelah melalui medan yang tidak ringan selama satu jam, Markus yang ditandu secara bergantian oleh personel Satgas dan warga akhirnya sampai di Desa Nanga Bayan.
"Setelah ditangani tenaga kesehatan dari Poskesdes Nanga Bayan, Markus akhirnya mendapat 27 jahitan pada luka di kaki kanannya. 15 jahitan di bagian paha, dan 12 jahitan di lutut," tambah Lettu Liber Sirait.
Usai mendapat perawatan, sekitar pukul 18.45 Wib, personel Satgas yang dipimpin Lettu Liber Sirait kembali ke Pos.
"Kami senang bisa membantu warga yang membutuhkan pertolongan segera di daerah perbatasan ini. Karena, kehadiran TNI di sini tidak hanya menjaga wilayah perbatasan, tetapi ikut pula membantu dan mengatasi kesulitan yang dialami warga," ujar Lettu Sirait.
Sementara, pihak keluarga Markus mengaku bersyukur atas bantuan kemanusiaan yang diberikan personel Satgas Yonif 133/YS.
Pihak keluarga mengucapkan terima kasih dan rasa bangga dengan hadirnya TNI di wilayah Kalimantan Barat untuk menjaga perbatasan.
Sumber: Pen Yon-133
Pria 32 tahun ini mendapat luka serius saat bekerja di Desa Empaung, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Dengan ditandu enam personel Satgas Yonif 133/YS dari Pos Komando Kompi Nanga Bayan, Markus dievakuasi menuju Poskesdes Nanga Bayan untuk mendapatkan penanganan medis.
Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 133/YS, Letkol Inf Hendra Cipta, SSos, dari Ketungau Hulu, Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (30/6/2020).
Dijelaskan Dansatgas, proses evakuasi Markus dari Desa Empaung menuju Desa Nanga Bayan, dipimpin langsung Komandan SSK III, Lettu Inf Liber Sirait.
"Selain enam personel Satgas, proses mengevakuasi Markus juga ikut dibantu sejumlah warga setempat," ucap Dansatgas.
Setelah melalui medan yang tidak ringan selama satu jam, Markus yang ditandu secara bergantian oleh personel Satgas dan warga akhirnya sampai di Desa Nanga Bayan.
"Setelah ditangani tenaga kesehatan dari Poskesdes Nanga Bayan, Markus akhirnya mendapat 27 jahitan pada luka di kaki kanannya. 15 jahitan di bagian paha, dan 12 jahitan di lutut," tambah Lettu Liber Sirait.
Usai mendapat perawatan, sekitar pukul 18.45 Wib, personel Satgas yang dipimpin Lettu Liber Sirait kembali ke Pos.
"Kami senang bisa membantu warga yang membutuhkan pertolongan segera di daerah perbatasan ini. Karena, kehadiran TNI di sini tidak hanya menjaga wilayah perbatasan, tetapi ikut pula membantu dan mengatasi kesulitan yang dialami warga," ujar Lettu Sirait.
Sementara, pihak keluarga Markus mengaku bersyukur atas bantuan kemanusiaan yang diberikan personel Satgas Yonif 133/YS.
Pihak keluarga mengucapkan terima kasih dan rasa bangga dengan hadirnya TNI di wilayah Kalimantan Barat untuk menjaga perbatasan.
Sumber: Pen Yon-133
0 komentar:
Posting Komentar