Singkil-SL-Air yang mengalir di alur sungai Desa Kuta Simboling kecamatan Singkil kabupaten Aceh Singkil tidak ubahnya seperti oly kotor, dimana setiap hari masyarakat mengunakan untuk keperluan sehari-hari tidak bisa dipergunakan, Kamis,(6/8/2020).
Menurut keterangan dari Kamarudin selaku masyarakat Desa Kuta Simboling, mengatakan kepada media sumateraline tentang kondisi air yang mengalir di alur Desa Kuta Simboling, dimana setiap hari di pergunakan oleh masyarakat disini
Untuk keperluan sehari-hari seperti mandi mencuci baju dan piring, bahkan bukan warna airnya saja seperti oly kotor termasuk air itu gatal-gatal dan bau.
Bukan hanya tahun ini saja, tetapi semenjak masyarakat Desa Kuta Simboling pindahan dari pingir sungai berseberangan dengan Desa Rantau Gedang
Kurang lebih 20 tahun ini yang kami rasakan namun kemana harus mengadu hanya kami serahkan kepada Allah SWT yang melindungi hambanya, ungkap Kamarudin.
Ditambahkan dari LSM BRAK-AS Melalui Humasnya Yudi membenarkan bahwa ia juga antusias terhadap masyarakat setempat.
Melihat langsung kondisi air begitu penuh kehitaman dan gatal-gatal di akibatkan air tidak bersih, seharusnya masyarakat setempat tidak boleh mempergunakan air tersebut.
Lalu harus bagaimana lagi jalan solusinya, karena Dana Desa tidak pernah dianggarkan untuk kebutuhan masyarakat seperti air bersih diambil dari Batang sungai Rintis di alirkan ke setiap rumah.
Saya rasa itu tidak masalah karena jelas kebutuhan itulah alasan masyarakat di saat kita masuk kelapangan maka itu harus dipergunakan air yang ada meskipun itu jorok dan gatal-gatal.
Kita berharap kepada pemerintah daerah kabupaten ini agar kepala desa menganggarkan untuk kebutuhan masyarakat. Dangan hanya melihat saja yang tahu kata Yudi.(RG)
Menurut keterangan dari Kamarudin selaku masyarakat Desa Kuta Simboling, mengatakan kepada media sumateraline tentang kondisi air yang mengalir di alur Desa Kuta Simboling, dimana setiap hari di pergunakan oleh masyarakat disini
Untuk keperluan sehari-hari seperti mandi mencuci baju dan piring, bahkan bukan warna airnya saja seperti oly kotor termasuk air itu gatal-gatal dan bau.
Bukan hanya tahun ini saja, tetapi semenjak masyarakat Desa Kuta Simboling pindahan dari pingir sungai berseberangan dengan Desa Rantau Gedang
Kurang lebih 20 tahun ini yang kami rasakan namun kemana harus mengadu hanya kami serahkan kepada Allah SWT yang melindungi hambanya, ungkap Kamarudin.
Ditambahkan dari LSM BRAK-AS Melalui Humasnya Yudi membenarkan bahwa ia juga antusias terhadap masyarakat setempat.
Melihat langsung kondisi air begitu penuh kehitaman dan gatal-gatal di akibatkan air tidak bersih, seharusnya masyarakat setempat tidak boleh mempergunakan air tersebut.
Lalu harus bagaimana lagi jalan solusinya, karena Dana Desa tidak pernah dianggarkan untuk kebutuhan masyarakat seperti air bersih diambil dari Batang sungai Rintis di alirkan ke setiap rumah.
Saya rasa itu tidak masalah karena jelas kebutuhan itulah alasan masyarakat di saat kita masuk kelapangan maka itu harus dipergunakan air yang ada meskipun itu jorok dan gatal-gatal.
Kita berharap kepada pemerintah daerah kabupaten ini agar kepala desa menganggarkan untuk kebutuhan masyarakat. Dangan hanya melihat saja yang tahu kata Yudi.(RG)
0 komentar:
Posting Komentar