Padang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah menyelesaikan kegiatan penanganan transisi darurat pemulihan abrasi pantai Kota Padang yang ada dititik kawasan Tugu Merpati dan sekitarnya.
Pembangunan konstruksi penahan ombak yang dilakukan melalui paket kegiatan Penanganan Transisi Darurat Ke Pemulihan Abrasi Pantai Kota Padang pada titik ini memiliki panjang 423 Meter.
Suryadi Eviontri, Kabid Rehab Rekon BPBD Sumbar mengapresiasi capaian pelaksanaan penanganan abrasi pantai Padang pada garis pantai kawasan Tugu Merpati.
"Masa pelaksanaan perkerjaan hanya 70 hari kalender, dan kami mengapresiasi capaian progres penanganan darurat abrasi pantai Padang pada garis pantai kawasan Tugu Merpati ini" ungkap Suryadi (12/03/2021) di Padang.
"Kegiatan pembangunan pada titik ini telah mencapai 100%, dengan waktu pelaksanaan lebih cepat dari masa yang telah ditetapkan sebagaimana yang tertuang dalam kontrak kerja".
Lebih lanjut Suryadi memaparkan, "kemaren (11/03) kita melakukan peninjauan ulang kelapangan dalam agenda Pra PHO (Provisional Hand Over) untuk memastikan seluruhnya telah sesuai".
Sebagaimana diketahui, kegiatan penanganan transisi darurat kepemulihan abrasi pantai Kota Padang dititik kawasan Tugu Merpati dan sekitarnya ini BPBD Provinsi Sumatera Barat telah menunjuk PT.Graha Bangun Persada selaku perusahaan kontraktor pelaksana, dan PT.Yasa Kreasindo Cemerlang selaku konsultan supervisi.
Suryadi juga menegaskan, untuk dua kawasan lainnya (Masjid Al Hakim dan Pasir Jambak), kami juga selalu merangsang mereka untuk mengejar progresnya" papar Suryadi.
Konstruksi yang Menjadi Daya Tarik Baru Rapinya jejeran batu jeti (penahan ombak) sepanjang garis pantai kawasan Tugu Merpati dan kawasan Masjid Al-Hakim menjadi daya tarik baru pada objek wisata Pantai Padang.
Konstruksi yang melengkung menyesuaikan bentuk garis pantai menjadi objek sasaran kamera para pengunjung yang berwisata dilokasi ini.
"Kami menemukan objek foto dengan nuansa yang berbeda, dengan latar bentangan batu grib yang sangat panjang, dan dikombinasikan melalui sentuhan kemampuan ilmu fotografi, maka hasilnya akan sangat memukau" ungkap Susan dikutip dari GoAsianews.com (12/03), salah seorang dari rombongan milenial yang tengah asik berselfie dikawasan tersebut.
Sementara Doni sebagai masyarakat setempat dan sekaligus pelaku usaha yang mencari nafkah dilokasi objek wisata tersebut mulai merasakan multi efek dari hasil pembangunan infrastruktur ini.
"Bibir pantai makin menyempit karena abrasi, namun saat ini ketakutan bahaya abrasi yang selama ini menghantui kami telah terusir" ungkapnya.
"Hamparan batu grib yang panjang ini telah menjadi daya tarik tersendiri dan melahirkan nuansa baru pada objek wisata Pantai Padang, semoga dengan adanya bangunan ini mampu meningkatkan animo masyarakat/wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini" harap Doni.
(***)
0 komentar:
Posting Komentar