WISATASUMBAR-Rencana assistant garin untuk mencapai 6.000 langkah dalam aksi "no plan trip" nya pada minggu pagi ini juga kandas.
Ketika mencapai langkah 2.900 tiba - tiba segerombolan kerbau dekat lapangan bola di Lapai menghadang jalannya. Beliau merasakan ada "tanda alam" untuk meneruskan langkahnya.
Akhirnya dia memutuskan untuk segera ke "kantor pagi" untuk melakukan Shasami (sarapan sambil silaturahmi) di Talago VII Koto.
Seperti biasa waiter langsung teriak setelah melihat penampakan wajah sang assistant garin. "Pak Iwan yo...biaso !" teriaknya kedapur.
Tak lama kemudian lontong khusus untuknya seglas teh susu "lamak" terhidang dimejanya yang selalu duduk ditempat yang sama.
Barusan saja sang assistant garin meneguh teh susu "lamak" setelah sarapannya tiba - tiba seorang perempuan setengah baya muncul dan mulai memotret tempat sarapan favorit tersebut. Gayanya yang unik menjadi perhatian sang assistant garin. Cozy !
Seperti biasa sang assistant garin ingin kenal dengannya dan mengajaknya untuk menemani assistant garin shasami. Alhamdulillah sang ibupun menerimanya dengan senang hati.
Beliau adalah Nanik Muis M.Si yang sekarang menjabat sebagai Kepala Pustaka Bung Hatta Bukittinggi. Dari pembicaraan yang tak terasa lebih 2 jam kelihatan bahwa beliau bukan seorang perempuan biasa bahkan extraordinary !. Dari pembicaraan yang terasa sangat singkat melihatkan pengalaman beliau dinasional dan internasional yang mana kami kadang bercanda dalam bahasa Inggris dan beliau cukup fluently.
Beliau cukup lama di Sumut, baru 2018 ini ke Sumbar untuk turut berkontribusi. Pilihan beliau untuk ke Sumbar membuat kecewa pimpinannya dipusat yang ingin beliau menjabat posisi yang lebih tinggi ditingkat nasional. Gara - gara keputusannya beliau dibatalkan untuk berangkat ke Italia untuk salah satu Iven Internasional yang sangat bergengsi. Beliau ikhlas menerimanya walau sedikit kecewa.
Berbicara dengan beliau mengingatkan assistant garin dengan seorang wanita Minang yang sangat dikaguminya, Zeynita Gibbons. Zeynita Gibbons yang sudah 20 tahun tinggal di Inggris. Setelah pertemuan sambil ngopi lamak dengan assistant garin, waktu beliau melakukan promosi wisata Indonesia dengan kemenparekraf di London, akhirnya pulang kampung dan ingin juga berkontribusi untuk kampungnya di Paninjauan Singkarak.
Terima kasih uni Nanik..terima kasih uni Zeynita...mari kita bersama mewujudkan Sumbar sebagai Green Tourism Destination yang insyaallah menjadi solusi pariwisata dunia dan menjadi amal ibadah buat kita bersama. Aamiin.
Thanks for being a Green Friend of Indonesia !
www.sumatraandbeyond.co
International Green Tour Operator
Support for greentourisminstitute.org
(RT)
0 komentar:
Posting Komentar