Lima Puluh Kota, SUMATRALINE – Gebyar vaksinasi dalam rangka HUT ke-66 yang digelar Satlantas Polres 50 Kota di SMA Negeri 1 Harau, hakekatnya mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran virus Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) saat melakukan peninjauan vaksinasi yang digelar Jumat pagi 24 September 2021.
Menurut RKN, Vaksinasi tidak saja dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, namun juga berkaitan dengan upaya membangkitkan sektor ekonomi yang terpuruk akibat dampak Pandemi Covid-19. Untuk itu ia mendukung seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga sekolah dan orang tua/wali murid mendukung pelaksanaan vaksinasi bagi peserta didik di Kabupaten Limapuluh Kota.
Sebab Kabupaten Limapuluh Kota dari data yang diperoleh beberapa waktu lalu masih berada diurutan 13 di Sumatera Barat dalam capain vaksinasi, untuk itu kita terus mendorong berbagai pihak untuk mendukung program Pemerintah ini dalam menciptakan kekebalan komunitas/kelompok atau bersama.
” Iya, dari data yang saya peroleh seminggu yang lalu kita (Kabupaten Limapuluh Kota, red) masih berada diurutan 13 dalam capaian target vaksinasi. Semoga dengan percepatan yang terus kita lakukan ini akan tercipta kekebalan komunitas agar semua kita terlindung dan ekonomi kembali bergeliat. Sebab 80 persen yang telah divaksin, secara teori akan mampu melindungi semuanya.” ucap Wakil Bupati RKN.
Ia juga menambahkan, dengan gencarnya vaksinasi yang digelar oleh berbagai pihak, termasuk dukungan dari masyarakat, pelajar dan orang tua, diharapkan dapat mendorong percepatan vaksinasi.
” Semua pihak kita dorong untuk mendukung percepatan vaksinasi di daerah kita, sehingga kita bisa mengejar ketertinggalan. Mari semua sukseskan vaksinasi, jangan takut ataupun ragu.” ucapnya.
VIDCON LANGSUNG DENGAN KAPOLDA, KASATLANTAS SEBUT SEHARI TARGET VAKSINASI 800
Sementara Kapolres Limapuluh Kota, AKBP. Trisno Eko Santoso melalui Kasat Lantas, IPTU. Dian Jumes menyebutkan bahwa pihaknya terus mendorong percepatan Vaksinasi di daerah yang berbatas dengan Provinsi Riau itu. Hal itu ia sampaikan dihadapan Kapolda Sumbar melalui Video Conference (Vidcon) saat pelaksanaan Gebyar Vaksinasi dalam rangka HUT ke-66 Lalulintas. Dalam kegiatan itu, pihaknya menargetkan 800 orang siswa/i di dua SMA yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.
Ditempat terpisah, Fachrurrozi yang merupakan pejabat fungsional Epidemiolog kesehatan pada Dinas Kesehatan memyampaikan bahwa, jumlah yang telah divaksin pada kegiatan Gebyar Vaksinasi ini adalah 668 orang. Pada pelaksanaan ini ada beberapa orang yang ditunda karena alasan kesehatan dan juga karena NIK tidak terdaftar.
Disamping itu, ada juga siswa yang telah divaksin di tempat lain.
Terkait realisasi vaksinasi lanjut "Jek" sapaan keseharian Fachrurrozi, mengatakan bahwa diperkirakan jumlah realisasi vaksin sampai Oktober 2021 adalah sebesar 35%. Optimis ini akan tercapai karena mulai sekarang setiap hari akan dilaksanakan vaksinasi di seluruh Puskesmas.
Hal tersebut dalam menyikapi arahan-arahan dari Bupati setelah kunjungan dari Unicef ke Kabupaten Lima Puluh Kota beberapa waktu yang lalu. Pelaksanaan vaksinasi nantinya akan melibatkan peran serta Camat dan Wali Nagari, untuk suksesnya program vaksinasi ini.
Target sebesar 310.000 orang sampai akhir Desember 2021, insyaAllah akan tercapai.
Stok Vaksin di Kabupaten Lima Puluh Kota Cukup untuk Vaksinasi Warga.
“Setiap sekali seminggu atau dua kali seminggu akan di jemput ke Padang, tergantung persediaan di gudang farmasi jika sudah mulai menipis,” ujar Fachrurrozi. Selain dari Dinas Kesehatan, sumber vaksin di Kabupaten Lima Puluh Kota juga berasal dari Polri, TNI, partai dan perbankan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan vaksinasi, setiap puskesmas sudah memiliki persediaan vaksin. “Sasaran kami perhari sebanyak 198 orang perpuskemas,” terang Fachrurrozi.
Kendala yang dihadapi adalah masih banyak masyarakat yang termakan isu hoax terkait vaksinasi. Hal ini berdampak terhadap minat masyarakat untuk datang melakukan vaksinasi ke puskesmas.
“Misalnya 1 vial vaksin sinovac untuk 10 dosis sedangkan masyarakat yang datang hanya berempat orang. Jika dilakukan vaksin maka 6 dosis lagi akan terbuang dan tentu akan jadi temuan nantinya,” ungkap pria yang akrab di panggil Jek. Pertimbangan ini menjadi salah satu alasan puskesmas tidak bisa melakukan vaksinasi.
Untuk itu dihimbau kepada masyarakat Lima Puluh Kota agar tidak takut untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilaksanakan sebagai upaya membentuk kekebalan kelompok (herd imunity) untuk mencegah penyebaran covid-19. “Tenaga kami juga sudah ikut pelatihan jadi InsyaAllah aman,” ujar Jek.
0 komentar:
Posting Komentar