Limapuluh Kota, SUMATRALINE -- Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor berdarah _rang Luak Limopuluah_ mudik ke Kabupaten Limapuluh Kota untuk membina usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). Berkekuatan tiga orang dosen IPB diantaranya Prof.Dr.Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr, Dr. Tetty Kemala, M.Si dan Dr. Charlena, M.Si, dalam tajuk ‘Dosen Pulang Kampung’ mereka menyingsingkan lengan untuk memberdayakan usaha menengah UMKM di Limapuluh Kota. Kegiatan yang dibungkus dalam aspek aktifitas Community Development berupa pembinaan UMKM Limapuluh Kota dengan menularkan inovasi pengembangan produk halal susu dan olahannya menjadi produk susu siap saji bercitarasa rempah.
"Saat ini kita menggandeng 10 UMKM Limapuluh Kota. Mudah mudahan mereka bisa mereplikasikan kepada lingkungan sekitar untuk produk produk sejenis. Kita sangat optimis, dengan olahan susu yang bernuansa rempah dapat menembus pasar luar negeri. Pertanyaannya sekarang kita mampu gak, sementara kita punya potensi lokal untuk itu," tukas Prof.Dr.Ir. Sedarnawati Yasni saat membuka kegiatan pengabdian dosen pulang kampung di Aula Politeknik Pertanian Payakumbuh, Rabu, (27/Juli/2022).
Menurut Prof.Dr.Ir. Sedarnawati, sebagai bahan pangan sumber protein yang mudah rusak, UMKM yang memproduksi susu di Limapuluh Kota perlu diberikan pelatihan mengenai tatacara pengawetan produk maupun dalam memberikan diversifikasi yang difokuskan pada rasa rempah agar dapat memenuhi standar pemasaran produk global." Seperti UMKM rumah produksi Mande Bagarak asal Limapuluh Kota yang memiliki produk susu dan yoghurt, kita akan berikan peningkatan citarasa dengan memberikan bahan rempah. Produk yang dihasilkan tak hanya akan memanfaatkan potensi rempah lokal, tapi juga akan memberikan manfaat bagi kesehatan," ulasnya.
Sementara itu Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Limapuluh Kota, Ayu Mitria Fadri, S.Si, M.MPd mengucapkan terimakasih atas program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dosen IPB di Kabupaten Limapuluh Kota dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada." Kita mempunyai 8500 UMKM yang terdaftar, kita memang berharap banyak kepada akademisi. Apalagi dizaman serba digitalisasi ini, setiap produk dituntut untuk serba instan, siap saji dan halal serta terjaga kehigienisannya," pungkas Ayu.
Ayu juga berpesan kepada pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin serta dapat menularkan ilmu yang didapat kepada pelaku usaha lain di Limapuluh Kota. "Kita butuh kegiatan seperti ini untuk memberikan inovasi dalm pengembangan UMKM yang ada dilimapuluh Kota," tegas Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Limapuluh Kota, Ayu Mitria.
Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota Witra Porsewandi, para akademisi dan peleku UMKM Kabupaten Limapuluh Kota serta.
0 komentar:
Posting Komentar