Tanah Datar-sumateraline. Com (02/07-2022)
Antusias Masyarakat Nagari Batipuh untuk menyaksikan Festival Alang-alang Maukia Langit dari Batipuh "The Cultures Batipuh" yang diselenggarakan setahun sekali oleh masyarakat di Jorong batang gadih Nagari Batipuh Baruh Kecamatan Batipuh Baruh Kabupaten Tanah Datar Sabtu (02/07).
Saat pembukaan Chairunnas, S.STP Camat Batipuah mengatakan, membuat sebuah Event mandiri namanya Festival Alang-alang Maukia langit, dalam artian (Festival Layang-layang mengukir langit dari Batipuh) berbeda dengan Event lainnya. Membangkitkan nilai nilai budaya yang terpendam dan mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk melestarikan kembali. Kegiatan ini diikuti peserta Pabasko (Padang Panjang, Batipuh sapuluh Koto) untuk memper erat hubungan tali silaturahmi PABASKO.
Kita sebagai Pemerintah di Kecamatan mengucapkan terimakasih dan mensuport kegiatan seperti Festival ini. Karena kegiatan sejalan dengan program Bupati Tanah Datar, Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Membangkitkan batang taradam nilai-nilai budaya yang lama terlupakan kita tampilkan untuk menarik kunjungan wisata luar kesini, sekarang kita bangkitkan kembali.
"Harapan kita kedepan Festival Alang-alang Maukia langit ini bisa dipertahankan dijadikan sebuah ikon di Nagari Batipuh baruah. Dengan adanya kegiatan ini akan berdampak positif bagi masyarakat, terutama sekali bagi UMKM mereka bisa berjualan setiap Festival Alang-alang ini," Kata Cairunnas.
Waktu yang sama Wali Nagari Batuh Baruh Mulyadi BJ, menyampaik Festival Alang-alang baradat ini tidak sembarang ada aturannya, mulai dari kerangka kertas, cat sampai ekor, untuk menandai pemiliknya nama ninik mamak, pangulu suku yang bersangkutan dan daerah agar tidak sama dengan yang lain. Setiap lomba diharuskan memakai deta beradat (beradap) kerana lomba ini gengsi ninik mamak dan suku.
Event ini sudah lama di adakan masyarakat yang diwariskan turun temurun oleh orang-orang tua kita dahulu.
"Sebenarnya target dari kegiatan ini bagai mana para pencandu Layang-layang khususnya masyarakat Padang Panjang sepuluh Koto (Pabasko) bisa termenjalin hubungan silaturahmi, karena kita banyak mempunyai kegiatan pertadingan seperti sepak bola, trabas, salah satu lomba Layang-layang, itu tujuan kami mengadakan kegiatan lomba ini, juga menghidupkan ekonomi masyarakat kita khususnya pelaku UMKM," Kata Wali Nagari Mulyadi BJ.
Sementara itu Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Datuak Rangkai Basa, mengatakan bahwa kegitan Layang-layang ini semacam kegitan rutin, inisiatif generasi muda Nagari Batipuh Baruah khussusnya Jorong Batang Gadih. Ingin mengangkat kembali permainan masyarakat untuk menjadi suatu pembelajaran pendidikan dan hiburan, di segi pendidikan baa raso jo pareso antaro bakawan, (bagaimana rasa periksa antara kita berteman) waktu menaikan Layang-layang saling menjaga.
"Dengan menaikan Layang-layang rasa kegembiraan itu muncul, maka disinilah terjadi hubungan silaturahmi sehingga bisa mengangkat budayanya, jadi hobi prilaku pembelajaran dan kebersamaan terjalin disini, karena banyak yang kecil-kecil mau besar, mereka bisa berlajar cara bermasyarakat. makanya kegiatan ini tidak diikuti oleh yang muda saja, yang tua-tua juga. Untuk memberikan pembelajaran, "ujar Ketua KAN. (007-n)
0 komentar:
Posting Komentar