Acara KKPM diikuti 1.833 peserta, berasal dari siswa/i MI, MTs, dan MA di Sumatera Barat. Ali Ramadhani mengatakan, madrasah tempat mengajarkan secara kokoh tancapan keimanan dalam proses menapaki hidup.
"Pada dimensi lain pun diajarkan nilai-nilai keislaman untuk memberatkan setiap organ tubuh, agar selalu berada pada dimensi yang transenden," katanya.
Ia mengatakan, disamping keislaman dan keimanan, komponen madrasah perlu meningkatkan dan menginternalisasikan nilai keihsanan, sebagai bagian dari nilai yang diusung oleh madrasah.
"Ihsan pada prinsipnya adalah sebuah akronim yang mewakili nilai-nilai kepramukaan. Nilai integritas, humanis, spritualitas, adaptif dan nasionalis," tegasnya.
Ia menilai berpramuka sesungguhnya menciptakan daya, menjaga lingkungan dengan tetap memberikan aksentuasi terhadap penjagaan martabat kemanusiaan.
Diakhir sambutan Dirjen Pendis memberikan apresiasi kepada Kakanwil Kemenag Sumbar atas inisiasi dalam mengembangkan transformasi digital melalui launching program Pelita-Ok.
"Ini luar biasa, kita patut kembangkan ini karena era digital menawarkan segala kebutuhan generasi milineal," tutupnya.
Sementara Jhon Kenedy Azis, Anggota DPR RI Dapil Sumbar mendukung sepenuhnya penyelenggaraan KKPM. Menurutnya Pramuka merupakan cikal bakal generasi terampil, bersahaja dan pejuang.
"Pramuka sepatutnya bangga menjadi siswa madrasah. Alumni madrasah hari ini luar biasa, mendapat penghargaan dimana-mana. Perlu sosialisasi ke masyarakat, sehingga ke depan madrasah akan lebih ditingkatkan mutu dan peranannya," tuturnya.
Komisi VIII DPR RI katanya lagi, menyetujui pagu anggaran Kementerian Agama RI tahun 2023, sesuai dengan hasil pembahasan dari Badan Anggaran DPR RI.
"Sekitar 70 persen, alokasi anggaran itu paling banyak berada di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI," bebernya.
Untuk itu, ia sepakat alokasi anggaran untuk pendidikan madrasah, pesantren, pendidikan agama dan keagamaan lainnya yang perlu di dorong Kemenag.
"Mudah mudahan dengan begitu banyaknya anggaran ,dapat dikelola dan dimanfaatkan secara baik sehingga mutu madrasah dibawah Ditjen Pendis dapat terangkat dan tidak kalah dengan lembaga pendidikan lainnya," harapnya.
Sedangkan Kakanwil Kemenag Sumbar, Helmi, menuturkan pelaksanaan KKPM terasa sangat istimewa karena dihelat pada hari Jum'at. Setidaknya ada peristiwa luar biasa yang bisa kita ambil hikmahnya pada 30 September ini. Pertama, hari ini 30 September 2022 merupakan peringatan Hari G30SPKI 1965.
Kedua, 30 September mengingatkan kepada musibah gempa yang dialami masyarakat Sumbar pada Tahun 2009 yang mencapai 6534 jiwa. Ketiga, sudah dua tahun vakum dari perhelatan Pramuka, pasca pandemi ini kali pertama dilaksanakan kegiatan Pramuka.
Pada momen itu Kakanwil juga menyinggung terkait pelaksanaan hari santri ke-VIII Tahun 2022 Oktober mendatang. Dengan bimbingan dari Dirjen Pendis Kemenag RI.
0 komentar:
Posting Komentar