Limapuluh Kota, SUMATRALINE -- Ratusan massa unjuk rasa menggeruduk Kantor Bupati Limapuluh Kota. Massa terdiri gabungan elemen mahasiswa dan kelompok masyarakat ini menyampaikan penolakan atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mendekati siang, tensi unjuk rasa meninggi berujung kericuhan antara massa pengunjuk rasa dengan pihak kepolisian yang mengawal jalannya aksi demo. Meski harus bekerja keras menangani sekitar 400 orang pengunjuk rasa yang cenderung beringas, gabungan personil Kepolisian Resor 50 Kota dan dibantu Batalyon B Brimob Polda Sumbar di bawah pengawasan langsung Kepala Polres 50 Kota AKBP Ricardo Conrat Yusuf dan Danyon B Brimob Polda Sumbar Kompol Jendrival terlihat disiplin mengatasi situasi yang memanas. Akhirnya melalui  penerapan Protap Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota)  kericuhan bisa dikendalikan dan  keberingasan pengunjuk rasa bisa ditenangkan sampai demo berakhir.

Begitulah skenario yang diperagakan Polres 50 Kota dan Satuan Brimob Polda Sumbar dalam rangka pelaksanaan Simulasi Sispamkota dalam rangka latihan pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah hukum Polres 50 Kota, Sabtu (08/10/2022).  Simulasi  Sispamkota digelar di GOR  Singa Harau. Kegiatan simulasi ini dibuka secara resmi oleh Kapolres 50 Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf pada Sabtu 8 Oktober 2022. Disamping personil Polres 50 Kota, kegiatan simulasi ini juga didukung oleh Batalyon B Brimob Polda Sumatera Barat, Dinas Pemadam Kebakaran serta unsur masyarakat di Limapuluh Kota.

Hadir pada kesempatan itu, Bupati Limapuluh Kota diwakili Asisten Administrasi Umum A.Zuhdi Perama Putra, Danyon B  Brimob Polda Sumatera Barat  Kompol Jendrival, Kasatpol PP Fidria Falla, Kepala Dinas Perhubungan Darmawijaya, Kalaksa BPBD Rahmadinol, perwakilan Perangkat Daerah dan Camat di lingkup Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, serta jajaran Polres 50 Kota. 

Dalam sambutannya Kapolres 50 Kota menyampaikan bahwa latihan  simulasi Sispamkota ini adalah untuk melatih khususnya personil Polres 50 Kota bagaimana tahapan-tahapan dalam pengaman unjuk rasa  dan juga masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan  latihan ini juga diharapkan seluruh personil dapat memahami dan juga melatih bagaimana mekanisme dalam tahapan pengaman, lanjutnya. Diakhir kegiatan Kapolres berpesan bahwa dengan telah melaksanakan simulasi ini, kita dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan pengaman dilapangan, meskipun nantinya kejadian yang sesungguhnya berbeda. Namun kita sudah memahami tahapan-tahapan pengamanan tersebut, pungkasnya.

Pada kesempatan wawancara dengan tim Kominfo terkait dengan simulasi Sispamkota, Kapolres 50 menyampaikan  bahwa "Kita mensimulasikan tahapan-tahapan dari pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pendemo terkait dengan suatu kebijakan  atau apa yang tidak sesuai dengan harapan dari pengunjuk rasa.

Disini kita mensimulasikan mulai tahapan hijau, kuning dan merah, sampai tahapan lintas ganti dengan  Penindakan Huru Hara (PHH) dari Brimob". Tujuan dari kegiatan simulasi ini meskipun dari data yang kita lihat untuk Limapuluh Kota sendiri untuk eskalasi  unjuk rasa selama ini Alhamdulillah tidak ada yang meningkat, masih dalam jalur hijau. Jadi dengan kegiatan simulasi ini minimal semua anggota tau tahapan- tahapan pengamanan unjuk rasa, ungkap Kapolres.

Untuk Sispamkota secara keseluruhan, Kapolres menerangkan bahwa, Sispamkota bertujuan untuk pengamanan Kota atau Kabupaten terhadap terjadinya gangguan KAMTIBMAS. Untuk lebih lengkap lagi Sispamkota ini ada tahapan lain lagi termasuk  pengamanan objek vital. Sedangkan pada simulasi kali ini sampai tahapan PHH Brimob turun, massa bubar dan dinyatakan aman. Sebenarnya masih ada tahapan lagi, jika ada objek-ojek vital yang dirasakan akan terjadi kerawanan itu dilakukan pengamanan juga yang melibatkan rekan TNI,  Polsek, Pol PP, partisipasi masyarakat lain, terang Kapolres menututup wawancara. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top