Payakumbuh, SUMATRALINE — Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Payakumbuh pantau harga kebutuhan pokoh yang berkontribusi terhadap inflasi daerah di Pasar Tradisional Ibuh, Selasa (11/10).
Bersama tim, Pj. Wako Rida Ananda memantau lima komoditi pokok utama yaitu cabe, bawang, beras, daging dan telur.
Untuk harga daging sapi berada di angka Rp 135.000 per kilogram, telur ayam Rp 24.800 per kilogramnya, cabe merah keriting Rp 60.000 per kilogramya, harga bawang merah Rp 35.000 per kilogramnya, sedangkan beras naik Rp 500 menjadi Rp 15.500 per kilogramnya.
Dari hasil tinjauannya itu, Pj. Wako Rida Ananda menyatakan, harga bahan pokok di Kota Payakumbuh sudah mulai stabil. Dimana sebelumnya, harga cabai dan bawang sempat mengalami kenaikan, kini telah stabil.
"Alhamdulillah, harga-harga sudah mulai turun. Pertama yang membuat inflasi paling tinggi itu cabai sama bawang, hari ini harganya mulai stabil" kata Rida Ananda usai sidak di Pasar Tradisional Ibuh.
Dia mengatakan, bahwa Pemko Payakumbuh intens melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok. Sebab, jika bahan pokok mengalami kelangkaan, maka dapat berdampak pada kenaikan harga.
"Kita bersama dinas terkait selalu monitoring terus, untuk menjaga kestabilan harga pangan pokok ini," ujarnya.
Pj. Wako menyebut, dari pantauan dilapangan ada keluhan dari pedagang daging sapi terkait isu penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Sehingga daya beli masyarakat untuk daging sapi ini cenderung menurun.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, bahwa mekanisme pemotongan hewan di Payakumbuh ini telah melalu proses pengecekan dan telah diuji terlebih dahulu. Sehingga daging sapi yang dijual dipasaran itu aman dan sehat untuk dikonsumsi," ucapnya.
Dia mengharapkan dari hasil tinjauan tersebut laju inflasi di Kota Payakumbuh tetap terkendali. “Harapan kita memang terkendali, tidak menaikkan inflasi dan harga kembali stabil. Sehingga daya beli masyarakat kembali meningkat,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar