Padang - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, menggelar acara Dies Natalis ke-56 tahun dengan tema Berkolaborasi Menuju Unggul yang dibuka oleh ketua senat Universitas, bertempat di Kampus II lubuk lintah Kota Padang, Selasa (29/11/22).
Acara dibuka dengan khidmat, mulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan pengumuman pemenang desain tugu Imam Bonjol oleh M. Nasir, M.Ag dengan judul pemenang Sorban Pengetahuan oleh Rangga.
Beberapa hari sebelumnya, dalam rangkaian acara Dies Natalis, UIN Imam Bonjol Padang juga telah menggelar acara Seminar Nasional yang mengusung tema “Ulama Dalam Masyarakat Yang Berubah: Dulu, Kini dan Esok”.
Kegiatan tersebut juga berlangsung di gedung Auditorium Prof. Mahmud Yunus kampus II, Lubuk Lintah. Menghadirkan Prof. Dr. Jajat Burhanuddin, M.Pd seorang Cendikiawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ahmad Suaedy Dosen UIN Surabaya, serta dua guru besar UIN Imam Bonjol Padang Prof. Nelmawarni, M.Hum., P.hD Guru Besar Sejarah Peradaban Islam dan Prof. Dr. Awiskarni, M.Ag yang merupakan Cedekiawan UIN IB Padang sebagai narasumber.
Dies natalis juga dimeriahkan Dengan gerak jalan bersama civitas akademika dan masyarakat Sungai Bangek yang dilaksanakan pada hari Minggu 27/11
Di Kampus III.
Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa UIN Imam Bonjol Padang hari ini tumbuh dan berkembang, melalui perjuangan segenap putra dan putri terbaik bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang daerah, suku dari segenap penjuru nusantara. Lahir dalam kebhinekaan, serta
tumbuh dan berkembang dalam kebhinnekaan.
"Hari ini, saat ini menjadi tangungjawab kita bersama untuk meneruskan estafet perjuangan para pendiri, UIN Imam Bonjol Padang. Usia 56 tahun merupakan usia yang cukup matang bagi UIN Imam Bonjol Padang menjadi epicentrum kajian keislaman, sains
dan teknologi." Katanya.
UIN Imam Bonjol harus hadir yang menyediakan akses Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam bagi Indonesia masa depan, dan masa depan Indonesia. Sejalan dengan visi Kementerian Agama yakni “Kementerian Agama Republik Indonesia yang profesional dan andal dalam membangun
masyarakat yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul untuk mewujdukan Indonesia maju yang berdaulat, madiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong".
UIN Imam Bonjol Padang telah memiliki 6 Fakultas, dan 1 Pascasarjana; yang terdiri dari 39 program studi diploma, dan starata satu, 5 program magister, dan 3 program doktor yang tergabung dalam pascasarjana. Mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam menyiapkan Indonesia Emas 2045.
“UIN Imam Bonjol Padang telah melahirkan dan mencetak ribuan alumni yang menjamur dan mengabdi untuk negeri. Kita optimis kampus kita tercinta ini terus memperbaiki diri hingga menjadi kampus terunggul, terbaik dan terdepan,” ujarnya.
Dan menargetkan 50% jumlah DTPS pada masing-masing program studi bergelar doktor. Sampai tahun ini tercata Dosen yang sendang menempuh program doktor sejumlah 37 orang.
Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag, Sekretaris Jenderal Kementrian Agama Republik Indonesia, dalam orasi ilmiahnya pun menyampaikan bahwa Universitas Islam telah berperan besar dalam kemajuan berbagai sektor, mulai dari teknologi, pemahaman dan guru-guru besar yang telah membuat mahakarya yang sangat luar biasa di bidangnya masing-masing.
Sebagai pendidikan tinggi keagamaan Islam tertua di Pulau Sumatera, UIN Imam Bonjol Padang memiliki sebuah cita-cita besar yakni “menjadi
Universitas Islam yang kompetitif di Asean dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas, dan unggul tahun 2040.
Hadir dalam acara, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd. Ketua senat UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. H. Duski Samad, anggota senat, Kepala Biro Administrasi, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UIN Imam Bonjol Padang, H. Hendri., S.Ag, M.Pd, dekan fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Prof. Nelmawarni, S.Ag, M.Hum, Ph.D, dekan fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Wakidul Kohar, M.A
0 komentar:
Posting Komentar