Kakanwil H. Helmi dipandu host channel You Tube MTsN 1 Padang TV Febraningsih. OMad yang berdurasi dua puluh dua menit itu berlangsung menarik, bermakna, menginspirasi dan memiliki pesan-pesan restorasi.
Diawal pembicaranaanya Kakanwil mengapresiasi karya inovatif yang dicetuskan MTsN 1 Padang di Bidang Humas dan Publikasi. Helmi memuji ruangan podcast yang didesain dengan rapi, unik dan indah.
“Teruslah berinovasi, kembangkan kreasi di bidang publikasi. Promosi dan publikasi sangat penting untuk mengekspos kegiatan lembaga. Ramaikan semua media sosial, isi dengan konten-konten menarik dan kemaslah secara modrn agar konten-konten kebaikan bisa mengalahkan konten-konten kejahatan yang tidak mendidik” pesan Kakanwil dengan penuh motivasi.
Dalam wawancaranya di ota madrasah, Helmi mengajak agar semua aparatur sipil negara (ASN) di lingkugan Kantor Wilayah Kemenag Sumbar untuk menjadi ASN hebat dan bermanfaat.
“ASN yang hebat dan bermanfaat yaitu berdedikasi tinggi, berkinerja baik, tidak gagap teknologi, akrab dengan digitalisasi, menjadi teladan, menebarkan kebaikan, menjadi solusi dan penengah diantara yang berbeda pendapat.
Saat Host menyinggung tentang kilas balik Kementerian Agama, Kakanwil memaparkan bahwa Kemenag hadir lima bulan pasca kemerdekaan diproklamirkan. Hal ini membuktikan bahwa negara hadir untuk membina kehidupan ummat beragama.
Telah menjadi “founding fathers” negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan NKRI sudah menjadi harga mati yang tidak bisa digoyahkan lagi ungkap Helmi.
Kakanwil menambahkan bahwa Untuk menguatkan eksistensi Kementerian Agama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas, mencanangkan
7 perioritas penguatan Kementerian Agama diantaranya memperkuat Moderasi Beragama yang intinya komitmen kebangsaan, toleransi/tasammuh dan adaptif terhadap kearifan lokal.
“Dengan semangat kebersamaan, mari bersama kita canter issue-issue negatif berdimensi keagamaan dan kebangsaan yang akan memecah belah ummat.
“Lakukan early protection atau yangkal dari dini issu-issu pemecah belah ummat. pergunakan keramahan dalam bermedia sosial.
Digitalisasi bak pisau bermata dua yang bisa dipergunakan untuk yang positif dan juga untuk negatif, ” Pesan Helmi. (aye)
0 komentar:
Posting Komentar