Padang-Kanwil Kemenag Sumbar melalui DWP Kemenag Sumbar menggelar lomba inovasi makanan berbasis pangan lokal makanan non beras sebagai sumber karbohidrat untuk menu sarapan pagi. Kakanwil Helmi dan Istri Ny. Nazifah Helmi, bersama jajaran Kabid langsung memantau pelaksanaan lomba memasak, yang diikuti peserta dari 19 kabupaten/kota se-Sumbar.
Kakanwil Helmi menilai kegiatan lomba memasak menu sarapan pagi non beras, salah satu langkah bagus dalam membudayakan makanan sehat bergizi untuk masyarakat.
Hal lain diutarakan Ny. Nazifah Helmi selaku penggagas lomba ini, menurutnya gelaran ini sebagai bagian dari kemeriahan HAB Kemenag ke-77 yang perlu ditindaklanjuti.
Harapannya agar kreatifitas ASN Kemenag Sumbar meningkat dan mampu menciptakan kuliner nusantara berbasis kearifan lokal untuk ketahanan pangan keluarga dan sajian kuliner yang sehat, bergizi dan murah.
Pihaknya menuturkan, selain untuk meningkatkan khazanah makanan sehat dalam mengatasi stunting, diharapkan DWP Kemenag Sumbar juga respons dan peka terhadap kesehatan lingkungan masyarakat termasuk sosial ekonominya.
Ny. Nazifah Helmi meyakini lomba makanan tradisional sehat dan alami, menjadi awal sekaligus pemantik kreativitas untuk membudayakan makanan sehat dengan kearifan lokal.
“Jadi kita mengajak masyarakat, Terutama masyarakat yang berresiko stunting, ini sangat bermanfaat. Nanti kita sosialisasikan, dan bisa juga kita ajak para UMKM, minimal yang ada di lingkungan sekitar kita untuk membuat makanan non beras yang sehat.Apalagi Kemenag juga bertugas dalam memberdayakan ekonomi umat melalui DWP Kanwil Kemenag Sumbar, inilah salah satunya, ” tegasnya.
Pihaknya, menyebut pihak Kemenkes sendiri sudah tidak merekomendasikan lagi makan pabrikan seperti biskuit yang selama ini sudah terbiasa dikonsumsi balita.
“Banyak sekali jajanan anak sekarang yang kita lihat kesehatannya tidak terjamin, karena banyak mengandung zat kimia. Sebaiknya kita olah makanan tradisional menjadi makanan sehat,” imbuhnya.
Terlebih lagi, sambungnya, dengan potensi sumber daya alam yang ada di Sumbar, Ny. Nazifah optimis hal ini bisa dikembangkan. Hanya saja yang perlu ditingkatkan menurutnya adalah kreativitas dan inovasi para karyawati.
Untuk itu, harapan besar melalui lomba memasak makanan non beras yang sehat ini akan bermunculan kreativitas dan inovasi baru yang lain untuk mengolah makanan sehat.
Tentu saja dengan modifikasi serta kreasi baru, yang memiliki nilai cita rasa, estetika, dan kandungan gizi yang tinggi, serta nilai ekonomi sehingga berdampak pada penguatan ekonomi umat.
Hasil resep-resep terbaik pada lomba ini nantinya, akan dituangkan ke dalam sebuah buku kumpulan resep dilengkapi foto-fotonya, masakan asli daerah Sumatera Barat hasil karya ASN Kemenag Sumbar.
“Nanti bisa kita bagikan kepada siapa yang berminat dengan resep-resep ini,” pungkasnya.
Ketua DWP mengungkapkan kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kuliner nusantara, khususnya di Sumatera Barat. Maka wajar kiranya, untuk cabang lomba memasak ini, pihaknya menghadirkan dewan juri yang kompeten di bidang tata boga dan ilmu gizi dari SMKN 6 Padang Asnimiarti dan Pemko Kota Padang Bu Tia.(vera)
0 komentar:
Posting Komentar