Padang-sumateraline.com- Sistem buka tutup jalur Sumatera Barat (Sumbar)-Riau diterapkan di dua titik jalan. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat yakni daerah Payakumbuh-Riau menuai pujian dari masyarakat.

Hal itu dikatakan oleh salah seorang warga Andi(50) yang sering mengunakan jalan tersebut untuk membawa barangan dagangan ke Kota Pekanbaru, Riau.

Penutupan jalan sementara waktu di dua lokasi yaitu di kilometer 158+500 dengan panjang 450 meter, serta di kilometer 186 dengan panjang sekitar 1 kilometer.

“Buka tutup jalan dilakukan agar  Akses kendaraan dibuka satu arah di titik lokasi perbaikan. Meski sedikit lambat, namun tidak terlalu lama dan tidak menyebabkan kemacetan  panjang,” terangnya.
Semoga jalan ini bisa selesai dengan tepat waktu dan  sudah nanti kami dari  masyarakat sangat senang dan berterimakasih kepada pemerintah.

Sementara itu  Kepala Jorong di Nagari Koto Alam, Firdaus juga menyebutkan bahwa  perbaikan jalan sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu di ruas jalan raya negara yang persis berada di Jorong Simpang Tigo, Nagari Koto Alam. “ Kita berharap kondisi jalan rusak menjadi lebih baik dan bisa dilewati secara lancar,” harapnya.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Tabrani bersama Satker Masudi dan PPK Rio Andika, menerangkan “Penutupan tersebut dilakukan karena sedang dilakukan pekerjaan pembangunan jalan. Selain itu, juga dilakukan pekerjaan penggantian lantai jembatan Sipopay di kilometer 186+600”.

Dirinya berharap bahwa pertengahan Juli 2023 nanti, tidak ada lagi penutupan jalan, sehingga para pengguna jalan dapat merasa aman dan nyaman.

Masih kata dia, pemantapan jalan nasional dari Payakumbuh hingga batas Riau sedang dilakukan agar kualitasnya kembali seperti semula.

“Pemantapan tersebut diharapkan selesai hingga Desember 2023. Saat ini, pekerjaan pembangunan dilakukan oleh rekanan PT Statika Mitra Sarana (SMS), dengan pelaksanaan yang dipercayakan kepada GS Anas Asahatan (Ucok),” paparnya.

Ruas jalan dari Payakumbuh hingga batas Riau memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian kedua provinsi, yaitu Sumatera Barat dan Riau. Jalan tersebut menjadi urat nadi perekonomian Ranah Minang dalam mengirimkan hasil panen, seperti sayur-mayur ke Riau.

“Jika ruas jalan ini mengalami gangguan, pasokan kebutuhan sayur-mayur ke Riau akan terhambat. Oleh karena itu, sejak tahun 2022, telah dialokasikan dana sebesar Rp122.564.627.000 yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),” pungkasnya.

Pekerjaan yang dilakukan memiliki jangka waktu multi tahun, dimulai sejak 9 Februari 2022, dengan lingkup pekerjaan yang meliputi preservasi pemeliharaan rutin jalan, rekonstruksi jalan, rehabilitasi jalan, pemeliharaan rutin jembatan, dan rehabilitasi jembatan.

Tabrani memaparkan, karena ruas jalan dari Payakumbuh hingga batas Riau rentan terhadap longsor, terutama saat intensitas hujan tinggi, pihaknya menghimbau kepada para pengguna jalan agar berhati-hati, terutama ketika terlihat adanya batu-batu kecil yang turun. “Meskipun demikian, kita BPJN Sumbar selalu siap siaga di ruas jalan tersebut,” tutupnya.(***)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top