Padang- Pembangunan Jalan Provinsi di Ruas Pasar Baru - Alahan Panjang milik Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar menuai pujian masyarakat dan para tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Jalan alternatif Pasar Baru, Bayang, Pesisir Selatan - Alahan Panjang Kabupaten Solok, Sumatera Barat sudah bisa kami lewati dengan kendaraan meskipun belum sepenuhnya rampung, kami sangat senang, ungkap salah seorang tokoh masyarat setempat kepada awak media, Rabu (20/9) di rumahnya.
"Meski belum selesai dikerjakan, namun jalan tersebut sudah bisa dilewati oleh masyarakat menggunakan kendaraan," kata lelaki paruh baya tersebut.
Dirinya juga mengatakan, Kami masyarakat sangat merasa senang dan terbantu apa bila jalan ini bisa selesai nantinya, bisa lebih meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Solok dan begitu sebaliknya Masyarakat Pesisir Selatan, ungkapnya.
Kemudian, terpisah Camat Danau Kembar, Mawardi, mengatakan, meskipun belum rampung dikerjakan, akses ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.
“Kalau kendaraan roda empat belum bisa lewat, yang bisa itu baru kendaraan roda dua karena memang belum selesai pengerjaannya,” katanya seperti dilansir Infosumbar.net pada Jumat (22/9/2023).
Oleh sebab itu, warga setempat yang kebanyakan adalah petani, juga sudah dapat merasakan manfaat dari pembangunan jalan ini.
“Masyarakat sini kan kebanyakan petani, jalur yang dilewatipun kalau dari solok kebanyakan adalah ladang warga. Jadi petani di sini sudah banyak yang ikut memanfaatkan jalan tersebut,” tuturnya.
Selain itu, dengan melewati jalur ini, petani juga dapat menjual hasil panen ke Pesisir Selatan dengan lebih mudah.
“Ikan yang datang dari Pesisir Selatan ke Solok pun inshaAllah nantinya masih akan segar karena estimasi waktu dan jarak yang lebih singkat. Selain itu ada juga kebermanfaatan untuk pariwisata karena lebih dekat ke Mandeh,” ucapnya
“Pemerintah membangun jalan ini tentunya sudah dengan kajian untuk kebermanfaatan bagi masyarakat, jadi tidak hanya manfaatnta bagi warga Solok saja,” jelasnya.
Pasalnya, jalur alternatif Solok menuju Pesisir selatan ini sangat memangkas waktu perjalanan dan hanya memakan waktu satu jam.
“Kalau dari sini ya ke Pesisir Selatan lewat jalur alternatif ini satu jam bisa sampai. Kalau lewat Sitinjau Lawuik dan Kota Padang tentu akan memakan waktu yang lebih lama,” tukasnya.
Sebelumnya menurut kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Adratus Setiawan, "Dari sepanjang 44,9 kilometer jalan itu, masih terdapat enam kilometer (km) yang belum selesai dikerjakan, namun sudah bisa dilewati oleh kendaraan," katanya.
Meski sudah bisa dilewati, tetapi ia mengimbau pengendara untuk waspada dan berhati-hati karena dari enam kilometer jalan yang belum selesai terdapat sepanjang 1,3 km yang belum terbentuk badan jalannya.
"Karena badan jalan belum terbentuk, jadi tidak rata karena itu pengendara harus ekstra hati-hati," ujarnya.
Ia menyebut pada tahun 2023, BMCKTR masih melaksanakan sejumlah pengerjaan pembentukan badan jalan di ruas jalan alternatif itu dengan alokasi anggaran sekitar Rp22 miliar.
Menurutnya pengerjaan pada 2023 dibagi atas dua paket. Paket pertama untuk pengerjaan pembentukan badan jalan selebar enam meter sepanjang dua kilometer. Kemudian galian sepanjang 200 meter ditambah dengan 200 meter pengaspalan.
Paket ini dialokasikan anggaran Rp10,4 miliar. Dikerjakan oleh PT Nadya Karya Prima. Diperkirakan tuntas pada November 2023.
Kemudian paket kedua sepanjang 2,3 kilometer ke arah Alahan Panjang, pengerjaan sama dengan arah Pasar Baru, untuk pembentukan badan jalan dan pengerasan dengan pasir dan batu (sirtu).
Bentuk pengerjaannya berupa pekerjaan galian sepanjang 450 meter, perkerasan. Kemudian pengaspalan 500 meter.
"Jadi secara keseluruhan pekerjaan kita untuk dua paket ini sudah mencapai 70 persen, ditargetkan tuntas pada November 2023,"ujarnya.
Untuk paket kedua ini dikerjakan oleh PT Pasindo Prima Kreasi dengan kontrak Rp10,4 miliar. Dengan konsultan PT Abata Rencana.
Sementara sisanya sepanjang enam km akan dilanjutkan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumbar 2024. Dengan perkiraan kebutuhan Rp7 miliar untuk satu kilometer pembangunan, atau total sekitar 42 miliar agar jalan tersebut benar-benar dapat dilalui dengan nyaman.
Sebelumnya Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan jalan alternatif Pasar Baru - Alahan Panjang menjadi ruas penting untuk menghubungkan Pesisir Selatan dengan Kabupaten Solok. Jalan sepanjang 44,9 km tersebut diperkirakan akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dua kabupaten tersebut.
Jalan itu juga memangkas jarak sekitar 50 kilometer dibandingkan jarak dengan jalan utama saat ini. Waktu tempuh antara dua daerah juga menjadi lebih singkat menjadi sekitar 1 jam saja.(***)
0 komentar:
Posting Komentar