Payakumbuh, SUMATERALINE — Menjadi agenda rutin mingguan bagi seluruh kepala daerah mulai dari tingkat Provinsi hingga kabupaten/kota, Kementrian Dalam Negeri bersama Kementrian teknis terkait terus pantau siatuasi inflasi yang terjadi di setiap daerah di Indonesia.
Hal ini terlihat saat Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh hadir pada rapat koordinasi (Rakor) secara virtual dari ruang pertemuan Randang lantai II kantor Wali Kota Payakumbuh, Senin 19 Februari 2024.
Diikuti langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh beserta Forkopimda, dan TPID Kota Payakumbuh, Rakor juga turut dihadiri staf ahli bidang ekonomi dan pembangunan Elfriza Zaharman, staf ahli bidang pemerintahan dan kesra Elvi Jaya, kepala dinas Perhubungan, Bappeda, dan Inspektorat.
Setelah mendengarkan paparan yang disampaikan narasumber dalam kesempatan Rakor di minggu ketiga bulan Februari 2024, Pj. Wali Kota Payakumbuh, Jasman katakan kepada media bahwa Kota Payakumbuh tidak termasuk yang dihitung dalam angka inflasi atau Indeks Harga Konsumennya.
“untuk wilayah sumbar yang menjadi Kota sampel dalam pengambilan data inflasi ini, diantaranya kota Bukitinggi, Kota Padang, Kabupaten Pasaman barat dan Kabupaten Darmasraya. Dan Anggka inflasi yang berlangsung di Sumbar ini selalu di update oleh BPS setiap bulannya,” ungkap Jasman.
“Dan untuk Kota Payakumbuh termasuk kepada daerah lain yang bukan merupakan daerah sampel untuk penghitungan inflasi ini, dan yang dihitung oleh BPS terhadap kota Payakumbuh hanyalah Indek Perkembangan Harga (IPH) yang direalise setiap minggu,” lanjutnya.
Untuk diketahui, IPH Kota Payakumbuh pada Minggu kedua di bulan Februari 2024 berada di angka 2,78 persen, dan pada minggu ketiga naik menjadi 3,52 persen. Adapun untuk komoditi yang mengalami kenaikan harga, yakni cabe merah, cabe kriting dan minyak goreng.
Dalam pengendalian inflasi di Kota Payakumbuh sendiri, Jasman katakan sudah banyak langkah dan program yang telah dilaksanakan agar inflasi di kota Randang itu dapat terkendali.
“Dimana diantaranya, upaya yang telah kami (Pemko Payakumbuh) lakukan pada bulan Februari ini, yakni pada minggu kemarin tanggal 18 Februari 2024, kami telah melakukan Sidak Pasar untuk memastikan harga komoditi bahan pokok. Dan data dari sidak pasar ini akan kami tindak lanjuti segera agar inflasi dapat dikendalikan kota Payakumbuh jika data tersebut dapat membuat inflasi terjadi di kota Randang ini,” ujar Jasman.
Terkait inovasi dan program yang telah dibuat sebelumnya, Jasman sampaikan jika dirinya baru kemaren telah meluncurkan Lapau Pengendalian Inflasi yang berada di pasar Ibuh blok barat.
“Lapau ini merupakan inisiasi saya dengan melihat atas inflasi yang selalu bergejolak dan sulit dikendalikan. Dan dengan menggandeng Perum Bulog, saya berharap Lapau ini akan dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditi pangan bagi masyarakat kota Payakumbuh. Terrutama kebutuhan terhadap beras, Minyak goreng, gula dan bahan pokok lainnya,” tukas Jasman semangat. (Humas)
0 komentar:
Posting Komentar