Padang - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang kembali menorehkan prestasi gemilang di penghujung tahun 2024. Berdasarkan penilaian Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial RI, Kota Padang berhasil menduduki peringkat keenam secara nasional dalam hal pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Lebih istimewa lagi, Dinsos Kota Padang juga berhasil meraih peringkat pertama se-Sumatera Barat, menandai pencapaian luar biasa dalam proses pengelolaan data kesejahteraan sosial sejak awal tahun hingga September 2024.
Prestasi ini bukan sekadar hasil dari upaya biasa. Proses pemutakhiran data DTKS, yang merupakan data induk berisi informasi mengenai pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial, memerlukan komitmen besar. Dinsos Kota Padang, di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Sosial, Heriza Syafani, berperan aktif dalam setiap tahapannya, dengan dedikasi yang konsisten sejak awal tahun.
Menurut Heriza Syafani, penilaian dari Pusdatin Kemensos RI ini bukan hanya berdasarkan laporan kinerja bulanan, namun juga aktivitas pemutakhiran data melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). “Alhamdulillah, hasil kerja keras seluruh tim Dinsos Kota Padang serta dukungan penuh dari Pj Walikota Padang, Andree Algamar, membuahkan hasil yang luar biasa ini. Kami berhasil meraih peringkat Enam secara nasional, dan menjadi yang terbaik di Sumatera Barat dalam hal pemutakhiran DTKS,” jelas Heriza dengan penuh syukur saat ditemui awak media pada Kamis (24/10/2024).
Pencapaian ini, lanjut Heriza, tidak lepas dari Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 3 Tahun 2021 yang mengatur pengelolaan DTKS. Berdasarkan regulasi tersebut, pemerintah kabupaten/kota memiliki kewenangan penuh dalam melakukan pendataan dan pengelolaan data fakir miskin di wilayahnya masing-masing. Sebagai data induk, DTKS memegang peranan vital dalam menentukan alokasi bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, keakuratan dan keaktifan pemutakhiran data sangat menentukan efektifitas distribusi bantuan pemerintah.
Proses pemutakhiran ini, yang dilakukan melalui aplikasi SIKS-NG, menjadi tolok ukur utama dalam penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Sosial. Sejak Januari hingga September 2024, Dinsos Kota Padang secara konsisten melaporkan data yang up-to-date dan akurat, yang kemudian dinilai oleh Pusdatin Kemensos dalam kategori keaktifan pemutakhiran data. Keberhasilan ini diumumkan secara resmi pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola SIKS-NG Daerah yang diselenggarakan pada 7-10 Oktober 2024 di Pusdiklat Margaguna, Jakarta.
“Ini bukanlah tugas yang mudah, namun berkat kerja keras seluruh tim serta kolaborasi lintas sektor, kami bisa mencapai hasil yang maksimal,” tambah Heriza. Ia juga menekankan bahwa pencapaian ini akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan sosial di Kota Padang, terutama dalam hal akurasi data dan kecepatan pelaporan, yang sangat berpengaruh pada distribusi bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dengan capaian ini, Kota Padang kembali membuktikan diri sebagai daerah yang mampu mengelola data kesejahteraan sosial dengan sangat baik, bahkan diakui di tingkat nasional. Hal ini juga menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengelola isu-isu sosial yang kompleks, serta bagaimana teknologi seperti SIKS-NG mampu menjadi alat yang efektif dalam memfasilitasi proses pemutakhiran data secara real-time dan akurat.
Ke depan, Heriza berharap bahwa keberhasilan ini akan terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, seiring dengan upaya Dinsos Kota Padang untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran dan tepat waktu.
Dengan prestasi ini, Kota Padang tidak hanya memperkuat posisinya sebagai kota yang aktif dalam pengelolaan kesejahteraan sosial, tetapi juga memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk terus meningkatkan kinerja mereka dalam pemutakhiran DTKS yang menjadi fondasi utama dalam distribusi bantuan sosial di Indonesia.
(Mond)
0 komentar:
Posting Komentar