Tanah Datar-sumateraline. Com  ( 16 Desember 2024) 

Jiwa besar dan sikap negarawan ditunjukan Bupati Tanah Datar dan juga Bupati terpilih Eka Putra, S.E., M.M., melalui tim pemenangan bidang hukum Joni Hermanto, S.H. Eka Putra meminta seluruh laporan terkait dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilakukan Sekretaris Dinas Perhubungan Tanah Datar, Irwan yang sudah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tanah Datar untuk di cabut.

Menurut Joni, Eka Putra memerintahkan dirinya untuk mencabut seluruh laporan terkait Irwan dikarenakan pertimbangan kemanusiaan serta jiwa kepemimpinan Eka Putra yang cendrung mengayomi bawahannya.

"Benar (perintah Eka Putra cabut laporan), tadi pagi beliau telpon. Katanya beliau tidak mau memenjarakan masyarakat apalagi pegawainya sendiri, cukup Pak Afrizon saja yang jadi korban, Eka Putra tidak ingin ada lagi korban dari kalangan pegawainya," kata Joni Hermanto, Senin (16/12).

Joni menambahkan bahwa Eka Putra tak mampu membendung kesedihannya melihat pegawainya yakni Kadis Sosial Afrizon saat di giring ke dalam rutan dengan tangan di borgol dan menggunakan rompi tahanan, dan Eka Putra tidak ingin lagi melihat pemandangan seperti itu terhadap pegawainya yang lain, makanya Eka Putra meminta timnya untuk mencabut laporan terhadap Irwan.

"Pemimpin itu seharusnya merangkul terhadap bawahannya, bukan memukul, saya tidak mau menjadi pemimpin yang otoriter, segara cabut laporan itu," tutur Joni menirukan ucapan Bupati Eka Putra.

Hampir senada, Aldoris Almiardi (Bung Doy) menambahkan bahwa Eka-Fadly Putra itu terlalu santun untuk berbuat seperti lapor melapor yang merugikan bagi jajarannya.

"Eka Putra itu petarung, tak ada yang di takutnya selain Allah, namun melihat kondisi dan situasi seperti ini, jiwa kepemimpinannya kembali terusik ketika ada stafnya yang di penjarakan karena permasalahan Pilkada, walau demikian bukan type dia untuk membalas keburukan dengan keburukan justru sebaliknya. Ia selalu legowo dengan kata-kata orang, di fitnah, di sudutkan bahkan di framing agar orang benci sama dia pun ia terima. Orangnya gak tegaan, mungkin bagi yang di seputaran Eka Putra dan masyarakat yang pernah dekat dengannya merasakan hal tersebut, bagi saya pribadi, Eka Putra itu seorang pemimpin sejati. Petarung sesungguhnya," imbuh Bung Doy.

"Yang jelas, Eka Putra itu tipikal petarung bukan tipikal pembenci, tak kenal maka tak sayang. Pemimpin yang tegas tapi flexibel, bahkan di mata masyarakat Tanah Datar masih di amanahkan untuk memimpin dua periode kembali bersama Ahmad Fadly Suirsyam sebagai Wakilnya, semoga di bawah kepemimpinan Eka-Fadly Tanah Datar akan lebih baik dan lebih maju lagi hendaknya," pungkasnya.(**) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top