Payakumbuh, SUMATERALINE —
Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Payakumbuh ke-54 terlihat berlangsung sangat meriah dengan berbagai kegiatan yang telah dihelat. Tanpa terkecuali SD Negeri 28 Payakumbuh yang juga turut merayakan hari jadi kota yang berjuluk City of Randang tersebut.

Dalam meriahkan HUT Kota Paykumbuh, SDN 28  gelar kegiatan Pembelajaran Projek (P5) yang unik dan menarik, bertemakan permainan tradisional Minangkabau. Kegiatan ini tidak hanya memeriahkan perayaan HUT, tetapi juga menjadi wadah edukatif bagi siswa untuk mengenal dan melestarikan warisan budaya lokal. 

P5 yang diusung SD Negeri 28 Payakumbuh ini melibatkan seluruh siswa dalam berbagai aktivitas yang seru dan kreatif.  

“Mereka tidak hanya sekadar bermain permainan tradisional, tetapi juga mendalami sejarah, nilai-nilai, dan proses pembuatannya.  Beberapa permainan tradisional Minangkabau yang ditampilkan antara lain, Cakbur, Congklak, Tarompa sayak, Tam - Tam Duku, Tarompa Panjang dan cik mancik,” sampai Wisma Diandra (kepala SDN 28) di salah satu akun media sosial sekolah, Rabu (18/12/2024). 

Dilanjutkannya, proses pembelajarannya pun dirancang secara interaktif dan menyenangkan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing bertanggung jawab atas satu atau beberapa permainan tradisional.  

“Mereka melakukan riset kecil untuk mempelajari sejarah dan cara bermain permainan tersebut, kemudian mempresentasikannya kepada teman-teman sekelas dan pengunjung lainnya.  Beberapa kelompok bahkan membuat replika permainan tradisional dari bahan-bahan sederhana dan ramah lingkungan,” sambungnya. 

Puncak acara P5 ini ditandai dengan sebuah pameran dan demonstrasi permainan tradisional di halaman sekolah. Suasana meriah dan penuh antusiasme mewarnai kegiatan ini.  Para siswa dengan bangga memperagakan permainan tradisional kepada pengunjung, sambil menjelaskan sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Kepala SDN 28 itu menyatakan rasa bangganya atas partisipasi aktif siswa dan guru dalam kegiatan P5 ini.  Dirinya berharap kegiatan tersebut dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Minangkabau, serta melestarikan permainan tradisional untuk generasi mendatang.  

"Melalui P5 ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sejak dini," ujarnya.

Diketahui, kegiatan P5 dari SD Negeri 28 Payakumbuh ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana pendidikan dapat dipadukan dengan pelestarian budaya. Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Payakumbuh dan daerah lainnya untuk turut serta melestarikan warisan budaya Minangkabau,” tukasnya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top